Sayonara, Brian Ferreira!
Musim belum berakhir, namun tidak untuk Brian Ferreira. Rabu sore, (6/11) menjadi kali terakhir Brian hadir di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Itu pun tidak untuk bermain. Ia hanya masuk lapangan usai laga.
Setelah PSS Sleman tertahan imbang oleh tamunya, Bali United, dengan skor 0-0, Brian menghampiri rekan-rekannya di bundaran tengah lapangan. Seperti biasa penghormatan dilakukan seluruh tribun usai Super Elang Jawa berjuang.
Menjadi mengharukan karena kali ini sekaligus menjadi perpisahan untuk pria kelahiran Buenos Aires, Argentina. Rencananya pekan depan ia akan meninggalkan Tanah Sembada untuk kembali ke negara asalnya.
Brian tidak mampu menyembunyikan perasaannya. Ia berjalan lunglai ke tengah lapangan menghampiri pelatihnya, Seto Nurdiantoro. Terlebih ketika satu bucketbunga dan sebuah memorabilia pemberian rekan-rekannya diterima. Sejenak ia diberi kesempatan menyampaikan beberapa kata perpisahannya.
Setelahnya ia bergeser menatap tribun selatan. Brian pasti akan merindukan Brigata Curva Sud juga Slemania yang selalu total memberi dukungan untuknya juga rekan-rekan lainnya. Brian pasti tidak akan lupa anthem yang selalu dipanjatkan bersama, Percaya kita kan rayakan kawan…
Memang sudah beberapa pertandingan pemain yang telah mencatat 9 gol dan 5 asis ini tidak diturunkan Seto Nurdiantoro. Bukan performa yang menurun, tapi cedera yang didapat usai berbenturan dengan Sandi Sute kala jumpa Persija Jakarta, ternyata cukup parah.
Robek otot perut bagian dalam diderita sang pemain berusia 25 tahun. Cedera yang memaksanya mengakhiri musim lebih cepat karena membutuhkan penanganan khusus dalam masa pemulihan. Diharapkan dengan didampingi keluarga di Argentina, tentunya secara psikis akan lebih baik untuk penyembuhan cederanya.
Dalam kata perpisahannya, ia mengucap terima kasih atas semua dukungan kepadanya. Brian juga mengaku merasa nyaman di kabupaten kecil bernama Sleman. Doa dan dukungan untuk kesembuhan, diharapkannya.
Brian yang terlanjur jatuh cinta dengan Bumi Sembada dan dukungan suporter, berharap dapat kembali berjodoh dengan Super Elang Jawa.
“Sebenarnya saya belum bisa menentukan musim depan akan seperti apa. Tapi, melihat besarnya dukungan di PSS Sleman, saya akan memprioritaskan tim ini musim depan. Semoga bisa berjodoh lagi,” tutur eks penggawa Johor Darul Ta’zim ini.
Bagi PSS Sleman, absennya Brian Ferreira tentu merupakan kehilangan besar. Di musim ini Brian bisa dibilang tokoh sentral lini tengah. Pemain pilihan Seto yang baru pertama kali bermain di Indonesia ini tangsung memberi kontribusi nyata. 9 gol dan 5 asis dari 20 kali berlaga adalah pembuktian kualitasnya.
Sayonara, Brian Ferreira. Sampai jumpa kembali musim depan. Come back stronger!
Sayonara, Brian Ferreira. Sampai jumpa kembali musim depan. Come back stronger!
Ulasan
Catat Ulasan